Oleh: Mars Hayrusd
Entah berapa lama waktu yang telah
dia habiskan untuk menyesali kesendirianya. Dia merasa tak berarti ,
hidupnya tak jauh beda dengan seonggok daging dan tulang tak bernyawa,
terlalu dalam dia terjerumus di liang kesendirian. Elang, ya dia lelaki yang dari waktu ke waktu terjerembab di lobang keterasingan. Elang yang tak lagi perkasa , dia hanya pecundang yang dikalahkan oleh emosi serta mimpi – mimpinya.