Sabtu, 10 November 2012

Sepenggal Cinta Di Hati Elang

Oleh: Mars Hayrusd
Entah berapa lama waktu yang telah dia habiskan untuk menyesali kesendirianya. Dia merasa tak berarti , hidupnya tak jauh beda dengan seonggok daging dan tulang tak bernyawa, terlalu dalam dia terjerumus di liang kesendirian. Elang, ya dia lelaki yang dari waktu ke waktu terjerembab di lobang keterasingan. Elang yang tak lagi perkasa , dia hanya pecundang yang dikalahkan oleh emosi serta mimpi – mimpinya.

Jumat, 09 November 2012

Joged Timuhun

Oleh: Gde Aryantha Soethama

Asap dari dapur mengepul di sela tipis halimun pagi, menebarkan aroma gurih bawang goreng. Landri mendongakkan kepala dari jendela ketika mendengar langkah-langkah Tingkep memasuki halaman, disusul sekilas gonggong anjing

Perca

Oleh: Wa Ode Wulan Ratna

Kuletakkan buku yang habis kubaca semalaman itu di meja belajarku. Pandanganku menyapu ke luar jendela, saat matahari pukul delapan melela. Perempuan ramping berumur empat puluh delapan tahun itu melintas seperti biasa, beranjak ke pasar di sebuah simpang jalan.

Matinya Seorang Guru Mengaji

Oleh: Raudal Tanjung Banua
Sehabis jalan menikung, dengan aspal yang mengelupas, Aida, gadis kecil berkerudung yang melangkah tergesa ini, akan bersua rumah panggung Uncu Eba, rumah tua miring milik guru mengaji yang paling disegani di selatan kampung.

Tuhan Datang

Oleh:Riki Dhamparan Putra
Semua ini hanya terjadi di sebuah kota bernama Suf. Terletak beberapa tingkat di atas dunia yang kita huni sekarang.Namun kalau ditanya persisnya di mana kota Suf itu, saya juga tak tahu. Cerita tentang kota ini saya dengar dari Haji Kamungkin. Ia katanya mendapat berkah untuk berkunjung ke kota tersebut selepas menunaikan ibadah haji di Makkah.

Ulang Tahun Priya


Oleh: Dalih Sembiring
Google
PAGI ini Priya masih tertidur di samping kekasihnya.
Putu Sugarda terbangun dan yang dia lihat cuma hitam. Tapi dia tahu di bawah punggungnya masih ada selembut tilam titpis, di sebelah kirinya masih ada dinding yang ia kenali dari anyepnya-sering dia tempeli setengah sadar tiap badanya kepanasan; dan masih ada Priya di sebelah kanannya. Bergeser dia hati-hati supaya Priya tidak terusik.

Rabu, 07 November 2012

Bunga Busuk

OLEH:  TRIYANTO TRIWIKROMO
Akhirnya kau tahu riwayat busuk hidupmu dari Maria. Sesaat sebelum meninggal, istri Mayor Prakosa itu membisikkan kata- kata yang tak pernah kau duga. “Aku tak sanggup menyimpan rahasia lagi, Rosa,” kata Maria yang setelah mendesiskan kata – kata  yang sejak dulu terkubur di hati.
Tentu kau kaget dan seperti ada ratusan semut merah menyusup di telingamu.